Sabtu, 28 Januari 2012

Pagi

Hilang sudah bayangan
saat pagi menyapa
tak ada hasrat malam merayu
telah lenyap diperhelatan

Takdir pun telah diukir lagi
Bukan takdir hari kemarin
dia berdetak untuk hari ini
Apakah esok akan binasa

Tak peduli siapa dan untuk apa
Semua bercerita tentang cinta
Dan kau berbicara lara
Tapi aku tak peduli

Inilah pagi
Bukan persoalan senja dan malam
Tak ada bayangan mimpi di sini
Kenyataan telah melambaikan sayapnya

Maka cukupkan saja di sini
Berita tentang gelap dan malam
Cerita tentang lara dan kegelisahan
Ceritakan saja apa yang terjadi pagi ini

Jumat, 27 Januari 2012

Musim Semi

Bukan tentang kemarau
Bukan tentang gerimis hujan
Di sini bunga sepatu bermekaran
dan bunga sakura tengah melambaikan tangannya dari kejauhan

Selasa, 24 Januari 2012

Kebenaran

Beri warna untuk kabut
putih atau hitam,bahkan pelangi sekali pun
Itu tentang persepsi
Terserah siapa yang mengukir tinta ditubuhnya
Saat terungkap,bidadari akan menari di taman langit
Mahkota raja pun terjatuh dipangkuan kaum ploriter
Jangkrik-jangkrik akan bersenandung tentang kemerdekaan
Bahkan malaikat menyucurkan air matanya
Tak ada stagnasi pemikiran
Selalu dinamis menghilangkan statis
Masih tentang persepsi
Mengukir warna kabut, hitam atau putih bahkan pelangi sekali pun

Minggu, 22 Januari 2012

Sebatang Rokok

Terakhir, kulihat kau terbungkus dengan candu
Bersama kopi si sahabat pagi mu
Bercanda di beranda
Lepas dan bebas 

Menari bersama saat kau berjalan di awan
Hingga petang pun kau tetap sama
Selalu begitu, begitu selalu
Tertawa-tawa membuat gumpalan awan

Di ladang sang nyonya sementara
Memetik tembako
Bersama jarum-jarum mesin meracik dan membalut 
Untuk mu dengan mesra dan keindahan

Walau akhirnya
Kau kembali di beranda
Bersama sahabat mu kopi dan bapak tua

Jumat, 20 Januari 2012

Menunggu di Bilik

Sementara aku rindu
Menunggumu di bilik ini sendirian
Berjam-jam, berhari-hari, berminggu-minggu
Tapi kau tak pernah datang 
Menemuiku di bilik ini
Aku rindu wajah mu di bilik ini

Bosan

Gairah hidup ku telah hilang melayang
Keterasingan asa ku berharap ada di kesunyian sendirian
Mati dan hidup lagi
Begitu seterusnya sampai aku berkata
Aku mencintai mu di beranda ini

Terasing

Sayang aku tersesat dalam gelap
Tak ada suara dan cahaya mu di sana
Apakah telah menghilang melodi-melodi asmara yang kau lantunkan
Kecapi mu telah rusak atau hilang dalam gelap

Padahal aku berada di kota
Lebih ramai dari desa dan hutan
Tapi kau tak pernah ada kata ku
Orang-orang telah lama mati kata mu

Buang Sial

Buang sial,
Mandi saja dengan kembang 
Sambil luluran dengan kemenyan 
di Tengah malam

Tapi Awas...!!tipu daya dukun cabul
Cari yang berkelas seperti dukun artis
dukun pejabat juga boleh
untuk buang sial kata mu 

Rabu, 18 Januari 2012

Kembali Ke Beranda

Ini sudah petang
Bukit hampir menghilang sayang
Rumputnya lenyap di sabotase para domba 
Maka pulang saja

Tak ada pesta di bukit untuk malam ini
Mentari senja mulai berkedip-kedip
Matanya bukan terlalap debu
Tapi awan malam akan segera membungkusnya

Pulang saja sayang
Kursi kayu telah menunggu mu dari tadi
Sudah dua minggu dia kau telantarkan
Hampir patah dan berayap

Senin, 16 Januari 2012

Jika Malaikat Mengadukan Ku

Kemana aku bersembunyi
Jika Malaikat mengadukan ku
di bawah selimut TUHAN
atau di bawah ketiak iblis

Kemana ku mengadu
dan untuk apa mengadu dan diadukan
Malaikat yang tak pernah kompromi
Padahal segelas susu dan madu telah ku hidangkan

Minggu, 15 Januari 2012

Hampir Binasa

Pucat sudah kata jenaka di panggung sandiwara
Tak  perlu pakai bedak pun tak apa
Lebih natural buat pentas mu di atas sana
Tanpa ekspresi pun kau layaknya aktor kelas atas

Badut-badut saja akan menangis melihat mu
Wajah mu melankolis
Suara mu gemetar seperti mau mati saja
Maka, tak perlu pernak-pernik pementasan

Cukup sediakan kain kafan

Kamis, 12 Januari 2012

Sunyi

Kan terasa sunyi,ujar ku berkata lampu-lampu telah padam. 
Tak ada siapa dan apa-apa,
hanya aku dan angin mlm, 
bulan dan gemintang.
Sementara kau berucap ramai,
ini situasi gelap syg, bukn terang.
Tak jls nmpak,kau pun brdiri melotot pd gelap. 
Tak ada apa dan siapa,ini timur ke barat.
Cukup kan saja di sini brhenti sejenk, berdiam dan melotot pada gelap.

Minggu, 08 Januari 2012

Potret Negeriku

Wahai negeri ku
Engkau bumi katulistiwa
Berjajar pulau merapat padamu
Indonesia 

Tak segan orang berjabat tangan dengan mu
Karena keelekon paras
Keluhuran budi
Bhinneka Tunggal Ika 

Si miskin, Si Kaya
Hidup di bawah belaian mesra mu
Kau sapih anak-anak ploretarian
Kau didik kaum otoritarian

Sabtu, 07 Januari 2012

Terlahir Untuk Borneo

Aku di sini
Terlahir di bumi ini
Memulai petualangan ku di tanah borneo
Inilah tanah dan jalan hidup ku

Bukan tanah milik penguasa
Bukan juga kerangkeng birokrasi yang ku huni
Tanah ini peninggalan moyang ku
Bukan untuk siapa, tapi untuk ku

Jumat, 06 Januari 2012

PROSA


Prosa adalah suatu jenis tulisan yang dibedakan dengan puisi karena variasi ritme (rhythm) yang dimilikinya lebih besar, serta bahasanya yang lebih sesuai dengan arti leksikalnya. Kata prosa berasal dari bahasa Latin "prosa" yang artinya "terus terang". Jenis tulisan prosa biasanya digunakan untuk mendeskripsikan suatu fakta atau ide. Karenanya, prosa dapat digunakan untuk surat kabar, majalah, novel, ensiklopedia, surat, serta berbagai jenis media lainnya.prosa juga dibagi dalam dua bagian,yaitu prosa lama dan prosa baru,prosa lama adalah prosa bahasa indonesia yang belum terpengaruhi budaya barat,dan prosa baru ialah prosa yang dikarang bebas tanpa aturan apa pun. Dalam pengertian lain prosa ialah karya sastra dalam bentuk bahasa yang terurai tidak terikat oleh rima, ritma, jumlah baris dan sebagainya. Adapun unsur-unsur instrik dalam prosa.

MADIHIN


Posted by Anak Sultan pada Maret 13, 2007

Kesenian madihin memiliki kemiripan dengan kesenian lamut, bedanya terdapat pada  cara penyampaian syairnya. Dalam lamut syair yang disampaikan berupa sebuah cerita  atau dongeng yang sudah sering didengar dan lebih mengarah pada seni teater dengan adanya pemain dan tokoh cerita. Sedangkan lirik syair dalam madihin sering dibuat secara spontan oleh pemadihinnya dan lebih mengandung humor segar yang menghibur dengan nasihat-nasihat yang bermanfaat.

Sastra Banjar "BALAMUT"


Lamut adalah salah satu Sastra Banjar atau dikatakan juga cerita bertutur yang dikhawatirkan suatu saat nanti akan punah. Disebabkan hampir tidak ada lagi yang berminat untuk menjadi Palamutan ( orang yang bercerita lamut ), dan tidak ada yang peduli dari masyarakat banjar itu sendiri, lembaga atau instansi senibudaya untuk melestarikian kehidupan Lamut yang semakin langka ini.
Mengapa dikatakan Lamut ? Ada yang mengatakan bahwa lamut diambil dari nama seorang tokoh cerita di dalamnya, yaitu Paman Lamut seorang tokoh yang menjadi panutan, sesepuh, baik dilingkungan kerajaan atau pun masyarakat seperti halnya Semar dalam cerita wayang. Tetapi ada juga yang berpendapat bahwa lamut berasal dari kesenian Dundam yaitu cerita bertutur dengan menggunakan instrumen perkusi yaitu tarbang, Bercerita sambil membunyikan ( memukul ) alat tersebut.

Rayuan Cinta

Masih ingat saat ku buatkan puisi cinta untuk mu,ah gombal kau bilang..kembli tangan dan hatiku berimajinasi dan merangkai kata cinta untuk mu, kau kembali bilang, jangan merayu, untuk yang lain saja..Tapi hatiku tak bisa untuk yang lain..untaian bait-bait syair selalu bernafas untuk mu..kau pesona inspirasi jiwa..tak perlu yang lain, hanya kamu dan kamu saja kereta senja ku..kau dawai asmara ku..hanya kamu dan kamu saja..seandainya kau tau itu

Kidung Cinta

Tiupan mesra angin malam membawa kereta senja ku terlelap diperhentian.Berbalut jubah dewata berlapis gandarwari siap menuai mimpi.Malam yang dingin...adakah yang lebih mesra dari dekapan cintA?CintA begitu indah,amarahnya adalah butiran kemesraan, kecewanya adalah bukti kesungguhan,sejarahnya akan selalu membekas dalam jiwa..itulah cinta..begitu puitis,dramatis,penuh canda,,tp kadang bikin sakit..

Pecinta

Biarkan malam ini untuk para pecinta
Bersenandung dan menari untuk kesenangan
Ialah tarian bidadari di tepi telaga kasih
dan alunan kecapi yang berirama syahdu.

Mabok gila-gilaan berpesta hati malam ini.
Siraman air hujan akan membebaskannya dari kekeringan
Jangan bantah keangkuhannya, karena keangkuhannya adalah bukti ketulusan
Dia berjalan di rel-rel asmara,bukan tersesat tapi berdendang dengan kegelapan.

Wanita Licik

Akhirny firasat lelaki ku terungkap sudah, sama seperti yg laen-tak-ada beda, rintihan patah hati yang dia erangkan seakan "ilusi" saja..dia bilang sakit luar biasa dan cinta telah meninggalkannya jauh..tapi firasat ku mendustakannya dan ternyata benar bahwa cintA telah mendekapnya kembali begitu kuat..wanita seperti apa yang berjalan dalam kabut..misterinya luar biasa dan berbisa..

DEFINISI SASTRA DAN PERIODESASINYA

1.      Pengertian Sastra
Sastra (Sanskerta: शास्त्र, shastra) merupakan kata serapan dari bahasa Sanskerta śāstra, yang berarti "teks yang mengandung instruksi" atau "pedoman", dari kata dasar śās- yang berarti "instruksi" atau "ajaran". Dalam bahasa Indonesia kata ini biasa digunakan untuk merujuk kepada "kesusastraan" atau sebuah jenis tulisan yang memiliki arti atau keindahan tertentu. Yang agak bias adalah pemakaian istilah sastra dan sastrawi. Segmentasi sastra lebih mengacu sesuai defenisinya sebagai sekedar teks. Sedang sastrawi lebih mengarah pada sastra yang kental nuansa puitis atau abstraknya. Istilah sastrawan adalah salah satu contohnya, diartikan sebagai orang yang menggeluti sastrawi, bukan sastra.
Selain itu dalam arti kesusastraan, sastra bisa dibagi menjadi sastra tertulis atau sastra lisan (sastra oral). Di sini sastra tidak banyak berhubungan dengan tulisan, tetapi dengan bahasa yang dijadikan wahana untuk mengekspresikan pengalaman atau pemikiran tertentu. Biasanya kesusastraan dibagi menurut daerah geografis atau bahasa.
Sedangkan Sastra Indonesia, adalah sebuah istilah yang melingkupi berbagai macam karya sastra di Asia Tenggara. Istilah "Indonesia" sendiri mempunyai arti yang saling melengkapi terutama dalam cakupan geografi dan sejarah politik di wilayah tersebut.

Makna Demokrasi

Kebebasan kau bilang bebas
Padahal arloji-arloji penjara telah sampai masanya
Di mana kamu berdiri adalah berteralis besi
Diktator telah meracuni nurani dan demokrasi hanyalah penggalan kisah

Mulut mu komat-kamit membacakan mantra
Arti demokrasi yang berteralis besi kata ku
kamu masih membakar dupa
Membuka pintu dimensi dunia bebas

Takkan kau temukan arti kebebasan yang sesungguhnya wahai pak dukun
Karena mantra mu telah berlumuran darah jelata
Kemenyan mu telah berbentuk uang
Tuan mu lebih kejam dari iblis

Kamis, 05 Januari 2012

Untung Ada "Paket"

Untung hari segini masih ada yang namanya "paket" di warnet biar duit gak terlalu banyak terkuras karena biaya perjam Rp. 3000,- buat urusin Facebook sama Blog. Maklum gan buat beli modem gak punya uang, apalagi buat beli laptop..ups...!!!ampun deh mahal kle buat org sprti aq gan.

Dunia Sastra

Berbicara tentang dunia sastra aku bingung gan, apa itu sastra?pertanyaan itu belum juga aku temukan sampai sekarang. Kalau agan-agan semua mau menceritakan dan menjelaskan kepadaku tentang sastra akan merasa sangat tersanjung dan tentunya jempol terima kasih buat agan-agan semua. Keluasan pembahasan sastra yang begitu rumit bikin kepalaku pusing 1300 keliling dari Banjarmasin - Hulu Sungai.

Rabu, 04 Januari 2012

Demokrasi Mati

Kebebasan kau bilang bebas
Padahal arloji-arloji penguasa telah dihidupkan
Jeruji-jeruji besi siap dengan lencana nya
Diktator telah meracuni nurani 

Jalanmu telah buntu
Ke mana kaki melangkah akan terdengar sirene anjing piaraan Sang Tuan
Kamu terjebak di antara dua dunia
Dimensimu telah hilang melayang

Otoriter - Ploreter

Siang ini hitam telah menyelimuti terang. Byurrrrrrrr...hujan pun meredam emosi yang memanas di tanah Borneo. Keangkuhan kaum tiran yang bersemayam di singgasana telah melumpuhkan semangat kaum ploretarian. Makna pemerataan dan berkeadilan yang diamanatkan UUD 1945 adalah teks belaka di tangan penguasa. Kenapa harus ada orang yang bernaung di atap mobil mewah dan membiarkan yang lain basah berpayung koran bekas. Mengapa ada orang yang berpakaian mewah dengan dasi di lehernya sementara seorang pengemis tua berpakaian compang-camping di titian kota. Apakah ini keindahan kota yang ditampilkan penguasa atau realita itu adalah lelucon belaka.

Siksa Kubur

Raga lelah dalam tanah
terhimpit dan mati juga
Tatkala perisai Malaikat tak bersayap
menopang sabda cinta
tak kuasa
hanya auman srigala yang tersisa
mati dalam pekat
terbunuh dalam gelap

Minggu, 01 Januari 2012

Malam Tahun Baru

Malam ini aku berdiri
di bawah guyuran air hujan
Terpaku tanpa kata-kata
Menahan sakitnya rasa dingin yang menguliti tubuh
Dentuman meriam kecil pun
Mulai terdengar juga
Diiringi suara lonceng Gereja