Jumat, 20 April 2012

Izinkan aku mengumpat di belakang mu, kamu terlalu menakutkan di hadapan ku
Pernah sang kucing purnama lari memeluk tubuh ku, karena wajah mu kurasa begitu amarah
Sepotong roti ikut menjauh dari piring makan mu, ku saksikan di pagi buta saat semua penjagal masih terlelap dalam mimpi.Laskar yang kau sanjung saat penghukuman di tiang gantungan
Di saat kau berkhotbah tentang kezaliman yang kau anggap keadilan, padahal jauh di gubuk sana sang ibu yang diderai tangis kesedihan saat anaknya kau belenggu dengan kematian atau janda-janda yang meronta-ronta saat sang suami diseret penjaga menuju jeruji.Sungguh sebuah kamuflase yang kau ciptakan, kau tumbuhkan peradaban tirani di sini, sembari kau berpesta dengan gadis-gadis nakal disekeliling mu, mabuk dan tertawa-tawa.
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar