Izinkan aku mengumpat di belakang mu, kamu terlalu menakutkan di hadapan ku
Pernah sang kucing purnama lari memeluk tubuh ku, karena wajah mu kurasa begitu amarah
Sepotong roti ikut menjauh dari piring makan mu, ku saksikan di pagi buta saat semua penjagal masih terlelap dalam mimpi.Laskar yang kau sanjung saat penghukuman di tiang gantungan
Di saat kau berkhotbah tentang kezaliman yang kau anggap keadilan, padahal jauh di gubuk sana sang ibu yang diderai tangis kesedihan saat anaknya kau belenggu dengan kematian atau janda-janda yang meronta-ronta saat sang suami diseret penjaga menuju jeruji.Sungguh sebuah kamuflase yang kau ciptakan, kau tumbuhkan peradaban tirani di sini, sembari kau berpesta dengan gadis-gadis nakal disekeliling mu, mabuk dan tertawa-tawa.
Sastra Pujangga
Jumat, 20 April 2012
Kamis, 19 April 2012
Indah bukan suram sayang
Kau melambai dari kejauhan
Berita tentang syurga ku rasa
Isyarat Boneka di Gerbang kereta
Terpaku aku hanya bisa
Membalas lambaian tak kuasa
Akhirnya kau berkata suram
Padahal itu adalah keindahan
Tenangkan saja jiwa mu sayang
Perbedaan dimensi takkan membuat kita terpisah
Di Ujung gerbang aku akan menanti
Kereta berhenti membawa mu kembali
Kembali dalam dimensi seharusnya kita sama
Ini keindahan yang ku maksud adanya
Bukan semata-mata spekulasi jiwa
Pahami saja situasi ini
Kita akan terlelap dalam mimpi
Tatkala terbangun aku akan memeluk mu erat
Bersama kucing si manis milik mu
Kami tersenyum saat itu
Percaya saja,
Hati mu takkan mati untuk ku
Begitu sebaliknya
Aku juga merasakan hal yang sama
Nikmati saja setiap detiknya
Sepotong kayu takkan menyiksa kematian
Bunga akan selalu bertaburan
Di bilik aku akan mengagetkan mu
Seperti waktu itu kita bermain petak umpet
Kau sembunyi dibalik tirai
Tergopoh aku mencari berjam-jam
Tapi aku selalu menemukan mu
Begitu seharusnya cerita kita
Selalu berwarna
Tinta dan kertas akan selalu ada
Saat aku menulis cerita cinta kita berdua
Percaya saja
Kau melambai dari kejauhan
Berita tentang syurga ku rasa
Isyarat Boneka di Gerbang kereta
Terpaku aku hanya bisa
Membalas lambaian tak kuasa
Akhirnya kau berkata suram
Padahal itu adalah keindahan
Tenangkan saja jiwa mu sayang
Perbedaan dimensi takkan membuat kita terpisah
Di Ujung gerbang aku akan menanti
Kereta berhenti membawa mu kembali
Kembali dalam dimensi seharusnya kita sama
Ini keindahan yang ku maksud adanya
Bukan semata-mata spekulasi jiwa
Pahami saja situasi ini
Kita akan terlelap dalam mimpi
Tatkala terbangun aku akan memeluk mu erat
Bersama kucing si manis milik mu
Kami tersenyum saat itu
Percaya saja,
Hati mu takkan mati untuk ku
Begitu sebaliknya
Aku juga merasakan hal yang sama
Nikmati saja setiap detiknya
Sepotong kayu takkan menyiksa kematian
Bunga akan selalu bertaburan
Di bilik aku akan mengagetkan mu
Seperti waktu itu kita bermain petak umpet
Kau sembunyi dibalik tirai
Tergopoh aku mencari berjam-jam
Tapi aku selalu menemukan mu
Begitu seharusnya cerita kita
Selalu berwarna
Tinta dan kertas akan selalu ada
Saat aku menulis cerita cinta kita berdua
Percaya saja
Rabu, 11 April 2012
Penjajah Cinta
Kompeni cinta telah menjajah ku dalam buaiannya, mengerti kah begitu lembutnya prahara jenaka yang diikatkan dalam leher kehidupan ku, mengerti kah aku terjerat erat, mengerti kh?
Selasa, 10 April 2012
Tak ada bintang untuk malam ini, walau ada hanya sekilas saja, cahayanya mulai nampak, kalajengking pun berkhotbah tentang awan, langit dan bintang, tapi kawanan srigala melindasnya dalam buaian tanah, gelap hanya yang didapat denyut nadi, helaan nafas yang tersedu-sedu di teras belakang, memilukan suara senggama kenikmatan, padahal di luar iblis mengepakkan sayap cantiknya, memulai senggama bintang.
Rabu, 04 April 2012
Sekiranya tak tersentuh mimpi
jiwa apa guna,sedang alam nyata telah menoreh jiwa,air mata yang menetes di pipi adalah
air mata syurga,bukan sekedar prahara yang dimiliki negeri,tapi nada-nada cinta telah
terpatri lama,khayal-khayal ku akan bunga kamboja di taman istana adalah syurga dalam
dunia nyata,dan harapan-harapan pasti telah berekspansi untuk memulai senyum di pagi
buta.
Senin, 02 April 2012
Suara perak telah bertutur hamba,damai sentosa ulasan canda.Malaikat kecil telah menyanyikan lagu cinta,sesekali kawanan kelinci biru mengintip di taman bunga,aduh riang bidadari bersanding dengan penguasa,lemah gemulai lentik tangan penari dan gemerincing gelang kaki,apakah masih ada angkara saat semua keindahan telah menjelma dalam nyata.
Selasa, 06 Maret 2012
Semu
Aku terlalu sibuk dengan dunia ku, sehingga ku lupa akan indahnya dunia mu.
Di
atas rel kereta ku titipkan hasrat semu, terlindas dan musnah
sehingga tak
ku dapati dunia ku, dan dunia mu hanyalah fatamorghana.
Langganan:
Postingan (Atom)