Hampir senja, sejenak menoleh mata ke barat
Telah nampak wajah-wajah kesedihan menanti
Bermesraan dengan bukit yang hampir berkabut
Hampir tiap hari, ku saksikan wajah-wajah itu
Seperti tak berhasrat hidup
Cinta telah membunuh mereka
Kesunyian telah membalut mereka dengan jubahnya
Dan ini ku nikmati sendirian
Walau ku coba tuk sembunyi, menutup mata dengan jemari
Wajah-wajah itu terlihat lagi seperti hantu saja
Mengajak raga berdendang dengannya, menyaksikan senja dan menyambut gelapnya malam.Pada akhirnya jiwa mati walau raga tetap perkasa.
Rabu, 29 Februari 2012
Firasat
Hujan pun turun di perempatn,dingin dan berangin
Seperti hati yang telah
mati
Cinta telah membunuh raganya dengan pedang
Pengharapan cinta yang pupus,saat
ku tahu hatinya tak mengiba pada ku.tapi aku akan tersenyum bahagia karena ku tahu firasat
ku benar,dia munafik.
Sabtu, 18 Februari 2012
Orang Aneh
Sebuah kata "aneh" untuk hati terulang kembali
Kata yang hilang bertahun-tahun
Kembali hadir dan bersemi dalam tumpukan mayat
Membuka kenangan yang tertimbun dalam kubangan
Sebuah caci-maki dewata ku pikir
Atau senandung iblis gila
Mengalir dalam lirik
Judul yang sempurna untuk sebongkah jiwa
Sedangkan ini fakta
Tak ada guna jiwa membela diri
Ini realita yang sempurna
Ku pasrahkan saja terhadap fenomena dewata ini
Ku bawa bersenandung dari pada harus kecewa
Dan Inilah aku yang terlahir dalam buaian syurga
Itu saja
Jumat, 03 Februari 2012
Sastrawan Jalanan
Langganan:
Postingan (Atom)