Wahai negeri ku
Engkau bumi katulistiwa
Berjajar pulau merapat padamu
Indonesia
Tak segan orang berjabat tangan dengan mu
Karena keelekon paras
Keluhuran budi
Bhinneka Tunggal Ika
Si miskin, Si Kaya
Hidup di bawah belaian mesra mu
Kau sapih anak-anak ploretarian
Kau didik kaum otoritarian
Berjuta anak kau lahirkan
Kau kuras harta mu demi anak-anak mu
Kau jaga hingga mereka tumbuh dewasa
Telah pandai anak-anak mu sekarang
Sehingga pandai untuk membodohi mu
Durhaka anak-anak mu
Kau terlantar, mereka tak peduli
Tubuh mu ditindih dosa-dosa anak mu
Tapi, kau diam saja
Kau ikhlas dan tabah wahai negeri ku
Bertarung menyapih, melahirkan, mendidik dan membesarkan putra-putri kesayangan mu
Walau mereka tak tahu budi
Harta kekayaanmu telah terkuras untuk konglomerat
Anak mu yang miskin hampir binasa di kolong-kolong jembatan
Tapi kau juga tak angkat bicara
Wahai negeri ku
Tak sedikit mereka jual kekayaan mu demi bangsa lain
Aku menjadi budak di negeri ku sendiri
Terjajah oleh investor bangsa lain
Padahal anak-anak mu telah pandai
Mereka pandai untuk korupsi
Mereka pandai untuk memanipulasi sejarah
Berlomba mereka menumpuk harta
Tak peduli saudara terdampar di pembaringan
Mereka egois wahai negeri ku
Pejabat, konglomerat, si miskin
Saling sikut
Padahal kau ibu dan ayah mereka
Mereka terlahir dari rahim yang sama
Mengapa?
Apakah ini garis takdir mu
Wahai negeri ku
Di durhakai dan Di telantarkan anak negeri mu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar