Minggu, 08 Januari 2012

Potret Negeriku

Wahai negeri ku
Engkau bumi katulistiwa
Berjajar pulau merapat padamu
Indonesia 

Tak segan orang berjabat tangan dengan mu
Karena keelekon paras
Keluhuran budi
Bhinneka Tunggal Ika 

Si miskin, Si Kaya
Hidup di bawah belaian mesra mu
Kau sapih anak-anak ploretarian
Kau didik kaum otoritarian


Berjuta anak kau lahirkan
Kau kuras harta mu demi anak-anak mu
Kau jaga hingga mereka tumbuh dewasa
Telah pandai anak-anak mu sekarang


Sehingga pandai untuk membodohi mu
Durhaka anak-anak mu
Kau terlantar, mereka tak peduli
Tubuh mu ditindih dosa-dosa anak mu


Tapi, kau diam saja
Kau ikhlas dan tabah wahai negeri ku
Bertarung menyapih, melahirkan, mendidik dan membesarkan putra-putri kesayangan mu
Walau mereka tak tahu budi


Harta kekayaanmu telah terkuras untuk konglomerat
Anak mu yang miskin hampir binasa di kolong-kolong jembatan
Tapi kau juga tak angkat bicara
Wahai negeri ku


Tak sedikit mereka jual kekayaan mu demi bangsa lain
Aku menjadi budak di negeri ku sendiri
Terjajah oleh investor bangsa lain
Padahal anak-anak mu telah pandai


Mereka pandai untuk korupsi
Mereka pandai untuk memanipulasi sejarah
Berlomba mereka menumpuk harta 
Tak peduli saudara terdampar di pembaringan
Mereka egois wahai negeri ku


Pejabat, konglomerat, si miskin
Saling sikut
Padahal kau ibu dan ayah mereka
Mereka terlahir dari rahim yang sama


Mengapa?
Apakah ini garis takdir mu
Wahai negeri ku
Di durhakai dan Di telantarkan anak negeri mu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar